Karena Semua Sudah Tertakar dan Tidak Akan Tertukar


           Berbicara tentang ppg memang tidak akan pernah habisnya untuk ia ceritakan kepada kalian. Baik itu secara langsung maupun melalui beberapa tulisan yang ada di blognya. Entah sudah berapa kata yang ia hasilkan hanya untuk bercerita tentang ppg yang menurutnya memberikan begitu banyak pelajaran di sana. Dan cerita kali ini temanya masih tetap sama, yakni tentang bagaimana akhirnya ia memperoleh sertifikat pendidik dari program pendidikan profesi guru prajabatan bersubsidi yang ia ikuti tepat setahun yang silam.
      Setelah dinyatakan tidak lulus ukmppg untuk yang kedua kalinya pada tanggal 19 Februari 2019. Tepat pada tanggal 01 Mei 2019 yang lalu di mana bertepatan dengan bulan Ramadan, ia dan beberapa temannya yang dinyatakan belum lulus, kembali melanjutkan perjuangannya untuk mengikuti ujian ukmppg yang ketiga kalinya. Ketika ditanya, ujian yang ketiga ini adalah ujian yang amat terasa sakit olehnya.
            Selama menjelang ujian ukmppg yang ketiga dilaksanakan. Ia hanya belajar sendiri di rumah dikarenakan ia harus melanjutkan tugasnya kembali sebagai seorang guru SMP di tempatnya yang terdahulu. Ia belajar soal utn hanya dengan bertemankan notebook berikut dengan tumpukan soal-soal utn yang terkadang membuatnya merasa muak bahkan hingga meneteskan air mata hanya karena melihat soal-soal tersebut. Setiap saat akan membahas soal-soal tersebut ia bisa menangis sejadi-jadinya yang bahkan ia sendiri tidak tahu penyebabnya. Mungkin sakit yang dirasakannya sekarang semakin parah. Ditambah lagi dengan akan melaksanakan ujian ulang ukmppg kembali tentunya. Serta membayangkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Seperti gagal dan tidak lulus ujian untuk yang kesekian kalinya mungkin.
            Sabtu, 11 Mei 2019 ia dan beberapa temannya kembali melaksanakan ujian ukmppg ulang untuk yang ketiga kalinya. Sebelum ujian tersebut dimulai pada jam 13.00 WIB di mana lokasi ujiannya adalah di Gedung Puskom Lantai I Unimed. Ia telah tiba terlebih dahulu di kampus sekitar jam 11.00 WIB. Ia pergi ke kampus hanya seorang diri. Sebab ia dan teman-temannya berbeda lokasi ujian. Begitu tiba di kampus ia langsung menuju musala Gedung Biro Rektor Unimed untuk menenangkan diri sebelum jadwal ujian tiba. Sesampainya di musala ia memutuskan untuk mengaji juga berdoa sembari melantunkan dzikir agar hatinya bisa tenang menghadapi ujian kali ini. Di sana ia menangis sejadi-jadinya mengingat semua hal yang telah dan yang akan ia lalui nantinya. Pada saat itu sepertinya semesta pun juga turut bersedih melihatnya menangis seorang diri di sana. Di mana hujan juga turun dengan sangat derasnya.

        
        Ketika selesai mengaji ia memutuskan untuk melihat ponselnya dan membaca beberapa pesan masuk yang ada di WhatsAppnya. Ada banyak pesan yang memberikan semangat kepadanya di dalam melaksanakan ujian yang kali ini. Bahkan adiknya juga temannya pun membuat beberapa status di Instagram maupun di WhatsApp mereka sebagai rasa dukungan untuknya yang akan melaksanakan ujian pada kala itu. Ia hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya yang terus memberikan semangat kepadanya untuk terus berjuang pada ujian kali ini.
          Sebelum ia meninggalkan musala, ia melakukan salat zuhur terlebih dahulu serta tak lupa kembali menangis di saat ia sedang berdoa kepada-Nya agar dilancarkan pun juga disukseskan ujiannya.  Setelah selesai salat zuhur ia bergegas untuk segera pergi ke lokasi ujiannya. Dengan menggunakan gamis biru dongkernya serta jilbab berwarna baby blue dan sepatu kets putih juga dengan tote bag hitam andalannya. Lantas, ia berlari menuju ke lokasi ujian ditemani dengan hujan yang turun sangat derasnya. Seketika itu juga menjadi kotor dan basahlah sepatu putihnya pun juga dengan baju, jilbab dan tasnya.
       Sesampainya di sana didapatinya beberapa temannya sudah tiba terlebih dahulu  di lokasi ujian sembari menunggu nama mereka dipanggil oleh panitia ujian untuk masuk ke dalam ruangan ujian. Bahkan pada saat itu salah satu temannya semasa SMA yang merupakan anak SM-3T yang telah lulus ujian ukmppg pada periode kedua datang untuk menemuinya dan memberikan semangat serta dukungan secara langsung kepadanya. Sebelum Intan temannya tersebut tiba di sana, beberapa hari yang lalu Intan mengirimkan pesan terlebih dahulu kepadanya agar diberi kabar kapan dan di mana ia akan melaksanakan ujian.
“Yoe, nanti beberapa hari mau ujian kasih tahu aku ya. Yoe ujiannya tanggal berapa dan di ruangan mana. Aku mau datang nanti ke sana Yoe.”
            “Hah, iyo Intan. Nanti awak kasih tahu kamu ya, Ntan.”
     Selang beberapa hari ujian ulang ukmppg akan dilaksanakan, kembali Intan mengirimkan pesan kepadanya hanya untuk menanyakan di mana lokasi ujian temannya tersebut.
            “Yoe, sudah cek lokasi ujiankah?”
            “Alhamdulillah sudah Intan. Awak ujiannya di Gedung Puskom Lantai I hari Sabtu ini ya, Ntan.”
            “Oh oke baik Yoe. Nanti aku ke sana ya.”
            “Iya Intan.”
       Dan kini waktu untuk pelaksanaan ujian telah tiba bahkan tinggal menunggu beberapa menit lagi ia akan masuk ke ruangan ujian dan melanjutkan kembali perjuangannya setelah gagal yang kedua kalinya. Intan akhirnya tiba di lokasi ujian untuk menemuinya dan memberikan dukungan juga semangat secara langsung kepadanya. Ketika ditanya, "Terharukah?" "Pastilah." Jawabnya. Di saat seperti itu salah satu temannya rela datang jauh-jauh hanya untuk memberikan semangat kepada teman-temannya yang akan melaksanakan ujian ulang ukmppg. Sebelum ia masuk ke ruangan ujian, Intan mengajaknya untuk berfoto sebagai kenang-kenangan katanya. Teruntuk Intan Silaban teman sekelas semasa SMA yang baik hatinya, yang tinggi badannya. Tetapi, tidak dengan hatinya. Terima kasih telah hadir berkunjung di saat ia sedang merasa sendirian di sana.

            
         Sekarang tibalah waktu baginya untuk melaksanakan ujiannya kembali dan seperti biasanya ia berdoa kepada-Nya terlebih dahulu berharap hasil ujiannya berakhir dengan baik. Setelah berkutat di depan komputer selama 2 jam akhirnya ujian ukmppg selesai dengan damai. Meskipun ia tidak tahu pasti perihal hasil akhir apa yang akan ia peroleh nantinya. Apakah kembali dengan kalimat ‘Tidak Lulus Uji Pengetahuan’ atau malah sebaliknya yakni ‘Lulus UKMPPG’. Apapun hasil yang ia terima nantinya semoga itu adalah yang terbaik untuknya. Sebab Allah SWT adalah sebaik-sebaik pembuat rencana untuk hambanya.
           Ujian ukmppg telah usai ia lewati dengan baik. Saking baiknya ia harus melaksanakan ujian tersebut sebanyak tiga kali dan juga membayar sejumlah uang pendaftaran sebagai salah satu syarat agar ia bisa ikut melaksanakan ujian ulang ukmppg. Seperti biasanya setelah ujian selesai. Yang ia lakukan sekarang adalah ia lebih sering mengecek website ukmppg sebab di sanalah pengumuman akhir ukmppg ditampilkan. Hari itu tanggal 10 Juni, ia dan jari jemarinya sedang asik dengan notebook-nya menulis beberapa cerita yang akan ia terbitkan di blog nantinya. Setelah lelah menghampiri ia memutuskan untuk bermain ponselnya sebentar dan membaca beberapa pesan WhatsApp yang masuk di ponselnya. Kali ini ia dikirimkan sebuah pesan singkat juga padat dari temannya. Dan isi pesannya adalah
            “Yul, pengumuman ukmppg udah keluar tuh.  Liat gih, Yul! Aku belum berani cek Yul, takut soalnya.”
         “Wah seriusan kakak sudah keluar hasilnya?” Sembari mengirimkan emoji terkejutnya. Seakan tidak percaya bahwa apa yang ditunggunya selama ini sudah hadir kembali.
            “Iya, Yul.”
            “Sebentar awak cek hasil ujian awak ya, Kak.”
         Sesaat ia mengecek hasil ujian tersebut melalui notebooknya, tangannya bergetar ketika akan memasukkan nomor ujian juga tanggal lahirnya sebagai langkah awal untuk melihat hasil akhir pengumuman ukmppg. Sembari mengucapkan bismillahirrahmanirrahim kemudian ia melihat pengumuman hasil akhir ujian ukmppgnya untuk yang ketiga kalinya. Dan akhirnya ia memperoleh hasil yang baik. Ya, setelah berhasil login ia melihat sebuah kalimat yang membuat ia merasa sedikit lebih tenang dari biasanya, yakni ‘Lulus UKMPPG.’ Ia hampir tidak percaya perihal hasil akhir yang barusan dilihatnya. Lantas, ia buru-buru melakukan sujud syukur sesaat melihat kalimat tersebut. Seketika itu juga detak jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Demikian juga dengan napasnya yang menjadi terengah-engah seakan-akan ia habis berlari dengan sangat cepatnya. Bergegas ia memberitahukan kepada ibu juga adik-adiknya yang tengah berada di rumah tentang kelulusannya. Mereka semua tersenyum bahagia sembari berkata,
          “Kan apo awak bilang, Kak. Akak pasti lulus ujian kali ini. Akak itu hanya disuruh lobeh besaba lagi di dalam menunggu samo Allah, Kak.”
            “Hehehe iyo, Sor.” Dengan wajah tersenyum dan suara yang agak bergetar.

            
          Setelah ia dinyatakan lulus ukmppg pada bulan Juni kemarin. Tepat pada tanggal 21 Oktober 2019 ia kembali berkunjung ke Unimed untuk mengambil sertifikat pendidik seperti teman-temannya yang telah lebih dulu memiliki sertifikat tersebut darinya. Kini gelar Gr. yang sekian lama ia nanti telah resmi diraihnya. Mungkin bagi kalian ia terlalu berlebihan di dalam menceritakan tentang ppg maupun tentang kegagalannya di dalam ujian ukmppg tersebut. Bahkan selama menghadapi kegagalan ujian ukmppg beberapa kali ia dikatakan terlalu baperlah, terlalu cengenglah dan terlalu lemah atau apalah perihal apapun yang bersangkutan dengan ppg. Begitu banyak kalimat toxic positivity yang ia terima selama kegagalan tersebut.
            “Kamu yang semangat ya, Yul .”
            “Kamu yang sabar ya, Yul.”
            “Kamu enggak boleh berburuk sangka ya Yul.”
            Di saat hatinya sedang merasa ambyar yang ia butuhkan adalah didengarkan cerita-ceritanya, didengarkan keluh kesah yang tengah dihadapinya, ia hanya butuh dukungan dari orang-orang terdekatnya bukan malah sebaliknya.
            “Pasti berat banget ya, buatmu Yul.”
            “Ada yang bisa aku bantu kah, Yul?”
            “Yulia, sini cerita! Biar aku dengerin.”
            “Nangis aja, Yul! Enggak apa-apa kok. Biar kamu lega, Yul.”
            Kegagalan ini mengingatkan ia atas kejadian yang pernah ia alami pada tahun 2016 yang lalu di mana ia dinyatakan tidak lulus tahapan terakhir seleksi SM-3T yakni wawancara dan praktik mengajar. Tetapi, Allah SWT maha baik. Allah SWT kembali memberikannya kesempatan untuk berjuang lagi yakni dengan menjadikan ia sebagai salah satu mahasiswi ppg prajabatan bersubsidi pada tahun berikutnya. Di mana ia bisa menimba banyak ilmu juga berkenalan dengan banyak teman di sana termasuk teman-teman dari SM-3T. Lantas perjuangan ia untuk lulus dari ujian ukmppg terbilang cukup sukar di antara beberapa temannya yang terlebih dahulu dinyatakan telah lulus.

              
        Ya, Sang Pencipta kembali menempahnya untuk menjadi manusia kuat. Sebab Allah SWT tahu bahwa ia adalah salah satu hambanya yang tahan banting  hingga harus diuji berkali-kali. Allah SWT hanya ingin melihat keseriusannya di dalam berusaha juga berdoa kepada-Nya. Kepada semua pelajaran berharga yang telah ia peroleh meskipun hasilnya terkadang sedikit mengecewakan untuknya, terima kasih untuk semuanya. Teruntuk keluarga, saudara, teman juga orang terkasih sekalipun. Terima kasih untuk semua doa juga dukungan yang kalian berikan kepadanya. Meskipun terkadang sesekali ia merasa kalimat-kalimat yang kalian berikan itu adalah sebuah toxic positivity untuknya. Tetapi, maafkanlah ia. Ia hanya sedang berduka di saat itu. Kini ia percaya bahwa Allah SWT akan memberikan apa yang ia butuhkan bukan apa yang ia inginkan. Karena semuanya sudah tertakar dan tidak akan pernah tertukar, pun begitu juga dengan jodoh. (❤ YD)


Bila dunia membuatmu kecewa
Karena semua cita-citamu tertunda
Percayalah segalanya telah diatur semesta
Agar kita mendapatkan yang terindah

Impianmu terbangkanlah tinggi
Tapi selalu pijakkan kaki di bumi
Senyumlah kembali, bahagiakan hari ini
Buatlah hatimu bersinar lagi

Catatan Kecil-Adera


Untuk cerita-cerita mengenai kegagalannya di dalam melaksanakan ujian ukmppg hingga akhirnya ia dinyatakan lulus ukmppg. Silakan dibaca melalui tautan di bawah ini! 
Terima kasih :)

https://yuliadaud.blogspot.com/2018/12/merayakan-kelulusan-juga-kegagalan_22.html

https://yuliadaud.blogspot.com/2018/12/terima-kasih-untuk-yd.html

https://yuliadaud.blogspot.com/2019/10/merayakan-kelulusan-juga-kegagalan-yang.html

https://yuliadaud.blogspot.com/2019/02/bersama-sama.html


Comments

Popular Posts