Terima Kasih untuk YD

    

      Hari ini tepat hari yang ke 365 di penghujung tanggal juga kalender 2018. Sebenarnya banyak sekali cerita yang sangat berharga di tahun ini dimulai dari saya memutuskan untuk cuti selama setahun dari pekerjaan saya sebagai seorang guru Prakarya juga guru Seni Budaya disalah satu SMP Negeri di kampung saya, walaupun dasar ilmu saya ketika kuliah adalah jurusan Bahasa Inggris. Toh apapun pekerjaan kita tetap disyukuri selalu. Cerita berharga berikutnya yakni ketika saya dinyatakan lulus sebagai salah satu mahasiswi yang berhak kuliah lagi selama 1 tahun demi memperoleh ilmu serta gelar baru. Sepertinya kuliah setahun ini hanya berlaku bagi saya dan teman-teman lainnya yang dinyatakan belum lulus utn yang mana hasilnya telah diumumkan tepat pada tanggal 19 Desember yang lalu.
     Sementara bagi teman-teman yang dinyatakan lulus utn mereka hanya berkuliah selama 10 bulan di Unimed. Sebegitu cintakah saya dengan Unimed? atau sebegitu berkesannya Unimed dengan saya dan teman-teman yang lainnya sehingga kami harus melanjutkan kembali perjuangan tepat pada bulan Januari ini. Perkara berkesan atau tidaknya sekarang saya sangat berterima kasih dengan semua pengalaman berharga yang telah saya peroleh selama belajar di Unimed. Jangan pesimis lalu sinis sebab ada manis jika optimis.

      Kepada sang Maha Baik yang selalu memberikan hamba-Nya ujian agar terus kuat dan tidak menyerah terima kasih atas segala pengalaman baiknya yang telah diberikan kepada saya walau terkadang saya sendiri sering merasa sombong dan angkuh serta tidak bersyukur kepada-Mu. Tetapi, Engkau tetap selalu baik dan teramat baik kepada diri yang tidak ada apa-apanya ini. Maafkan hamba-Mu ini ya Rabb. Dan lagi pengalaman berharga yang saya peroleh selama tahun 2018 ini yakni bisa berkenalan dengan teman-teman baru yang telah mewarnai hari-hari saya selama 10 bulan ini. Kalian luar biasa baik dan asik. Dan bisa berkenalan dengan beliau selama 10 bulan itu rasanya nano-nano (ada manis, ada asamnya serta ada asinnya juga) sebenarnya berkenalan dengannya itu seperti Le Mineralle juga sih (kayak ada manis-manisnya gitu) haha. Maafkan saya ada sedikit iklan yang tidak penting di dalam tulisan ini, tetapi terlalu sayang untuk tidak ditulis di sini. 

      Sekarang tahun 2018 akan berakhir dan ketika saya menulis ini tahun 2019 telah hadir dengan begitu cepatnya. Tidak terasa semua hal-hal manis maupun yang sedikit kurang manis telah saya lalui walau terkadang hasilnya tidak sesuai dengan harapan saya. Intinya selalu bersyukur dan bersyukur selalu. Dan tak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada diri sendiri ini yang telah banyak melalui segala pengalaman berharga, "Yulia Daud, kamu itu kuat bahkan kuat teramat, teruslah menjadi kuat walau terkadang diiringi tetes air mata yang kamu sendiri tidak tahu kenapa bisa selemah dan secengeng itu." 

        Teruntuk Yulia Daud yang seringkali sok puitis hingga dikatakan selalu galau. Tetapi, ya anak ini tetap merasa masa bodoh dan tidak ambil pusing dengan apa kata orang (kalau katanya ya, "Sukak-sukak awak lah, kok kau pula yang sibuk.") Semoga apa-apa yang telah dilalui menjadikanmu semakin baik lagi  dan terkhusus untuk yang akan dilalui dimulai hari ini hingga seterusnya teruslah tebarkan kebaikan dimanapun kamu berada serta jangan bosan untuk berbuat baik kepada siapapun.
         Teruslah berpuisi dengan inisial YD-mu itu, teruslah bermain dengan brushpen hingga hasilkan hand lettering yang bagus dengan inisial YD-mu. Dan terakhir teruslah menulis agar kelak impianmu untuk menjadi seorang penulis berikut juga dengan novelnya segera diaminkan oleh semesta. Sebab dengan menulislah kau akan terus ingat dan dari menulis pulalah kau akan diingat oleh mereka. Terima kasih yang tak kunjung putus dari Yulia Daud sigadis penyuka indie dan tote bag dengan teramat  juga yang paling bahagia ketika dibilang gemuk (walau hanya gemuk pipi) sebab bahagia itu sederhana quote by him. (❤ YD)