Santuy


santuy ketika mengASIhi kedua anaknya :")

Kamu punya  lima ekor kucing. Nama mereka kekinian. Menurutmu. Kelimanya perempuan. Santuy dengan dua anaknya; si ekor pendek-panjang. Kepo lagi hamil. Belek juga hamil. Walau tak yakin. Mereka acap menarik perhatian. Kepo hobi caper dan punya curiosity yang tinggi. Belek dengan tingkah pongahnya ketika diberi makan. Padahal menumpang. Si ekor pendek-panjang yang menggemaskan. Dan santuy dengan kesederhanaan. Kamu suka santuy.

Kali ini tidak bercerita tentang kelima ekor kucing. Justru akan bercerita salah satu di antara mereka. Santuy. Entah kenapa tingkah santuy selalu menarik hati. Ia tipe kucing pengalah dan goblok. Menurutmu. Tapi, kamu suka. Melihat tingkahnya, kamu teringat sesuatu. Bahwa bukan hanya manusia saja yang kerap menjadi baik di bumi. Ternyata hewan pun demikian.

Di dunia ini, santuy dua bersaudara. Kepo nama saudaranya. Sejak kecil mereka berdua sudah terbiasa ditinggal kedua orang tua. Ayahnya kucing jantan jalang. Ibunya kucing betina jalang. Si ayah tak tahu ke mana rimbanya. Si ibu hanya pulang ke rumah jika ada makanan. Serta menjalankan sedikit tugas sebagai ibu. MengASIhi istilahnya. Setelahnya, si ibu pergi lagi entah ke mana. Hingga lama. Ketika kembali, si ibu pulang dengan perut bunting. Kamu sebal.

Sedari kecil kepo dan santuy memiliki perangai yang berbeda. Kepo tipe kucing sksd. Kucing heboh. Sok berkuasa. Santuy, ia sederhana. Selalu mengalah dengan para kucing di rumah. Bahkan ketika akan diberikan makanan oleh tuannya, santuy ikhlas menerima di saat piring makanannya diambil kucing lain. Termasuk saudara kandung sendiri. Santuy tidak marah. Tidak dongkol. Lantas, ia berjalan pergi menjauh dari mereka. Meninggalkan piring makanan yang berisi nasi dan ikan goreng. Kamu rongseng dengan santuy yang gemar mengalah. Semua makanan diberikan. Sedangkan ia kelaparan. Ah, santuy sebaik dan segoblok itu kamu.

Kehamilan pertama, santuy melahirkan tiga ekor anak kucing. Semuanya meninggal. Lahir langsung meninggal. Terimpit di dalam lemari. Tak diurus dengan tekun. Kamu merepet dengan santuy. Tidak menjaga anak-anaknya secara baik. Kehamilan kedua, santuy melahirkan tiga ekor anak kucing. Dua yang selamat. Si kembar. Satu meninggal dimakan tikus. Lagi, kamu beleter.

Kemarin malam, seusai membuat roti ketawa mini, kamu melihat dua kucingmu berkelahi. Padahal mereka saudara kandung. Tumben kepo dan santuy bertengkar pikirmu. Apa yang mereka ributkan? Kucing jantan? Tak mungkin. Kepo begitu songong juga emosi di saat berkelahi. Beberapa bulu di badan kepo sampai berhamburan. Seketika badannya membesar bak hewan buas. Santuy ketakutan melihat kepo. Santuy mengalihkan pandangan. Kamu heran melihat kepo. Kepo sangat marah dengan santuy. Kepo menjerit tak keruan. Santuy tidak. Ia tertunduk dan kalah.

Sejak perkelahian malam itu. Mental santuy sepertinya makin anjlok. Menurutmu. Kamu bertanya. Menjawab. Sendirian. “Apakah santuy mengidap anxiety disorder? Memangnya kucing bisa?” Kamu overthinking. Akhir-akhir ini, santuy sering merasa cemas dan takut yang berlebihan di saat menilik saudara kandungnya. Bahkan ia tak berani makan bersama-sama kepo lagi. Dengan perasaan waswas, santuy hanya berani makan ketika para kucing telah bubar makan. Dan itu, sisa-sisa nasi dari piring saudaranya. Santuy baik. Santuy pandir. (❤ YD)

Comments

  1. Suka sedih pas kehamilan pertama anak-anaknya mati semua, dulu pernah punya kucing namanya Roti, sedih banget pas nguburin anaknya satu per satu, dan makin sedih ngeliat si Roti kayak yg galau. Tapi dua tiga hari kemudian si Roti ngedate sama si kucing oren fuckboi yg ada di komplek.

    Karena nama adalah doa, mungkin si Santuy kudu diganti nama biar personality dia ikut berubah.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts