Lebaran dan Lembaran Haska



1 Syawal 1441 H

Idulfitri

n hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Sumber: KBBI

 

Seusai salat Idulfitri, seperti biasa yang dilakukan adalah berkunjung ke rumah nenek (ibunya ibu) (ibunya ayah). Di sana para saudara telah berkumpul. Berkumpul dalam rangka mempererat silaturahmi. Serta memperbanyak lembaran cuan thr. Setiap tahunnya; kamu, ayah, ibu, dan kedua adik kerap mengunjungi. Sedari kecil hingga sekarang. Kamu tak pernah alpa mendatangi rumah mereka.

Saban tahunnya pula kamu sering mendengar omongan yang sama dari nenek. Kamu tersenyum kecut di saat mendengar kalimat itu. Lagi dan lagi. Kadang kamu juga mendadak berpikir. Apakah kalimat ini memang cuma rilis ketika lebaran tiba? Entalah. Yang pasti di saat ke sana, ada bagian di mana, seketika ia langsung mengulang kalimat tersebut.

Satu Syawal. Tiap rumah terbuat dari aroma lontong. Harum. Rumahmu tidak. Rumahmu tercipta dari aroma asap kertas yang dibakar selepas salat subuh. Euforia lebaran acap menakjubkan. Walau lebaran hanya ramai di hari pertama. Berbagai perlengkapan disediakan. Termasuk menyisihkan beberapa rupiah yang dipunya, untuk diberikan kepada keponakan. Tak banyak. Setidaknya masih ingat.

Biasanya menukar uang lama menjadi pecahan baru kepada teman yang jauh di sana. Tahun ini, keadaan tak mengabulkan. Kamu menukar lalu mengumpulkan pecahan rupiah ala kadarnya. Sukar. Kamu tak kehabisan akal. Masih punya banyak tenaga yang disimpan. Menyetrika uang supaya terlihat sedikit keras adalah jalan. Meski tetap lebih keras hatimu. Anak-anak sering enggan menerima uang lembek. Terniat demi ponakan tercinta.

Sebelum euforia lebaran selesai, tak lupa mendokumentasikan foto. Tema baju kurung. Terlihat cantik di sana. Betulan. Warna-warni bak pelangi. Senyum merekah bak bunga. Tidak dengan senyummu. Susah menyuguhkan senyum ikhlas. Tak pandai. Kamu sering menemukan diri dengan senyum tak elok dilihat, oleh orang pun kamu sendiri. Selain belajar menulis, kamu juga belajar senyum. Senyum tulus seperti orang-orang. Kendati, tetap kalah.

Sebagai pengingat. Dikenang pada hari bahkan tahun berikutnya. Beragam potret lebaran edisi 2020 berhasil dikumpulkan dari beberapa kamera gawai sepupu. Namun, tidak dengan kamera gawaimu. Gawaimu payah. Banyak tingkah. Tutup semua. (❤ YD)

di rumah ibunya ibu








di rumah uak laki-laki


















di rumah ibunya ayah





















SAD, SUD, YD 





















agen masker kain







Comments

Popular Posts