Hari Kedua Puluh Satu


subuh di sini asyik, sisanya berisik

Akhir-akhir ini gairah menulis menurun. Sudah dua hari ini tidak menulis. Tapi tetap mengirimkan tulisan di #31HariMenulis. Kamu hanya mengirimkan stok tulisan yang tersimpan rapi di notebook. Meski harus dibaca dan diperbaiki berulang kali. Hari kedua puluh satu persediaan tulisan habis. Mau tak mau mesti menulis lagi.

Kamu tak tahu pasti penyebab yang menjadikan enggan menulis. Apa karena beberapa hari ini membuat kue lebaran? Dan setelahnya badan letih. Namun, tulisan harus dikirimkan tanpa alpa. Kamu tak ingin absen. Janji sudah dibuat di awal. Kepada dirimu dan Bang Wiro si penyelenggara kegiatan positif. Menulis selama 31 hari ke depan. Kamu pernah bilang ke Bang Wiro tentang alasan bergabung kegiatan ini,

“Ingin bercerita ke kalian melalui kata-kata. Karena bercerita dengan lisan terlalu sukar dilakukan.”

Kamu dituntut konsisten dan persisten. Kendati pelik. Di balik itu, menulis selama 31 hari terus-menerus membikin makin kaya. Kata Bang Wiro, menulis dapat membuat kaya. Iya. Bukan kaya harta. Melainkan kaya akan kata dan karya.

Jika sore menjelang dan belum ada satu pun kata yang tertuang di Microsoft Office Word 2007, kamu khawatir. Cemas. Overthinking. Apakah bisa menyelesaikan kewajiban hari ini? Kamu tak ingin begadang. Tak ingin tidur larut.

Ketika ide menulis nihil, berpikir keras adalah hal utama yang dikerjakan. Kamu terbiasa menulis perihal sesuatu yang membuat sakit pun senang. Karena di sana, bebas menuliskan semua yang diingat betul.

Hari ini, di saat menulis ini, tak tahu apa yang pengin dituliskan. Kamu hanya mengetik dan terus mengetik. Berharap tulisan dapat penuh, lantas published di blog i know you know sebelum deadline tiba. Pukul dua belas malam.

day 21

Beruntungnya punya seseorang yang sering menanyakan kabar tulisan setiap harinya. Walau kadang juga bosan. Seperti tengah menuliskan ini di hari kedua puluh satu. Kamu jemu. Omong-omong, sepuluh tulisan berikutnya sedang menanti. Ini bukan badai. Ini bukan ujian. Ini berfaedah untukmu kelak. "Semangat H-sepuluh, Yul."

“Nulis apa hari ini?”

“Tulis apa adanya saja. Terkadang apa adanya menjadi luar biasa.”

“Tulisannya sudah published? Selesaikanlah!”

“Segera published setelah edit!”

Publish-lah sekarang! Edit segera! Langsung istirahat.”

“Jangan sering tidur larut! Jangan malam-malam tidurnya. Sayangi badan.”

"Sekian."

 

(❤ YD)

Comments

  1. Oke, Awak masih belum nulis apa-apa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke haha. Pasang niat yang terutama, Bang Davi 😅

      Delete

Post a Comment

Popular Posts